DEV Community

Cover image for Saya Membuat VeltoPHP Karena Laravel Terlalu Luar Biasa untuk Saya yang Suka Membuat Sesuatu yang Sederhana
Ketut Dana
Ketut Dana

Posted on

Saya Membuat VeltoPHP Karena Laravel Terlalu Luar Biasa untuk Saya yang Suka Membuat Sesuatu yang Sederhana

Halo! 👋

Nama saya KetutDana, dan saya ingin berbagi cerita pribadi — tentang bagaimana dan kenapa saya akhirnya menciptakan sebuah framework PHP bernama VeltoPHP.


Awal Mula: Dari HTML ke PHP

Saya mulai belajar programming pada tahun 2017. Waktu itu, saya bekerja bersama sepupu saya, yang juga memperkenalkan saya pada dunia koding.

Proyek pertama saya sangat sederhana — hanya sebuah website statis berbasis HTML dan CSS. Tanpa backend. Tanpa framework. Bukan karena saya tidak ingin menggunakannya, tapi karena saya bahkan tidak tahu mereka itu apa.

Saya bukan lulusan IT. Tidak punya latar belakang pendidikan formal di bidang ini. Hanya ada satu hal yang saya bawa: rasa ingin tahu dan minat belajar yang tinggi. Itu yang menjadi bahan bakar saya sejak hari pertama.


Mengenal PHP dan Belajar Backend

Sepupu saya memperkenalkan saya ke bahasa pemrograman pertama saya: PHP.

Kenapa PHP? Karena dia bisa PHP. 😄

Awalnya saya bingung — kenapa kita perlu backend? Apa itu database? Apa itu CRUD?

Semua itu asing.

Tapi waktu berjalan, dan sedikit demi sedikit saya mulai paham. (Bukan langsung mahir, hanya paham konsep dasarnya.)

Saya ingat betul, proyek PHP pertama saya adalah membuat clone WhatsApp menggunakan Bootstrap dan PHP murni. Kodenya sangat mentah, tidak aman, bahkan rentan terhadap SQL Injection — tapi itu adalah titik awal penting bagi saya.

Itu adalah awal dari semuanya.


Ketemu Laravel — dan Jatuh Cinta

Setelah cukup bermain-main dengan PHP murni, saya menemukan sebuah framework bernama Laravel. Waktu itu Laravel 5 sedang populer. Saya mencobanya dan... wow!

Saya sangat kagum. Laravel terasa elegan, lengkap, dan sangat nyaman digunakan. Saya mulai membuat berbagai proyek pribadi dengan Laravel — tidak untuk dipublikasikan, hanya untuk belajar dan bersenang-senang.

Tahun 2021, saya menggunakan Laravel 8 untuk hampir semua proyek saya.


Tapi Lama-lama Laravel Terlalu Besar untuk Saya

Semakin hari, Laravel semakin berkembang. Laravel 9, 10, 11, 12 — semuanya luar biasa. Tapi di sisi lain, saya mulai merasa "kecil".

Saya ini programmer hobi. Saya suka ngoding untuk mengisi waktu, bukan untuk mengelola sistem enterprise berskala besar. Saya ingin bikin proyek-proyek kecil, ringan, dan sederhana.

Laravel jadi terasa terlalu kompleks untuk kebutuhan saya.

Seolah saya hanya seekor semut yang mencoba naik gajah.


Lahirnya VeltoPHP

Awal tahun 2025, saya mulai memikirkan blueprint framework sendiri:

Sebuah framework yang tetap enak digunakan, memiliki gaya penulisan seindah Laravel, tapi jauh lebih ringan dan fokus untuk hal-hal sederhana.

Lahirlah VeltoPHP, sebuah micro-framework yang awalnya mengusung konsep RVC (Route-View-Controller) — versi super ringan dari MVC, tanpa database, tanpa ORM, tanpa embel-embel.

Tujuannya sederhana:

Untuk membuat website statis dan aplikasi kecil dengan cepat dan nyaman.


Lalu Hadirlah Axion

Tapi kemudian saya sadar:

VeltoPHP terlalu sederhana jika tidak ada dukungan backend yang proper. Kalau tidak bisa konek ke database dan tidak bisa menangani login, buat apa ada framework?

Akhirnya saya membuat modul tambahan bernama Axion — semacam plugin auth & model — agar VeltoPHP bisa berubah menjadi framework fullstack jika dibutuhkan.

Tapi ternyata... itu tidak cukup. Banyak error muncul jika pengguna tidak menggunakan Axion dengan benar. Arsitektur awalnya terlalu rapuh.


Saran yang Mengubah Arah: HMVC

Dari komunitas Dev.to, saya dapat masukan berharga:

"Kenapa tidak pakai arsitektur modular, seperti HMVC?"

Saran itu membuka pikiran saya. Saya pelajari konsep HMVC dan menyadari bahwa:

  • Modul bisa lebih terisolasi

  • Bug tidak menyebar ke seluruh sistem

  • Pengembangan jadi lebih fleksibel

Akhirnya, lahirlah VeltoPHP V.2, dengan arsitektur HMVC, sistem middleware, dan built-in auth module (Axion) yang kini menjadi bagian inti dari VeltoPHP, bukan ekstensi terpisah.


Status Saat Ini

VeltoPHP V.2 masih dalam tahap pengembangan aktif.

Belum saya sarankan untuk digunakan di production. Tapi untuk pembelajaran, prototyping, atau eksperimen backend ringan — VeltoPHP sudah cukup menyenangkan digunakan.


Harapan Saya

Saya tahu saya bukan siapa-siapa. Saya bukan developer besar.

Tapi saya punya mimpi kecil:

Saya ingin VeltoPHP bisa bermanfaat — setidaknya untuk orang-orang seperti saya.

Orang yang suka ngoding, bukan untuk membangun startup 1 miliar dolar, tapi hanya untuk membangun sesuatu yang sederhana, belajar sesuatu yang baru, dan bersenang-senang dengan kode.

Kalau kamu tertarik ikut mengembangkan VeltoPHP, saya akan sangat senang.

Framework ini open source dan selalu terbuka untuk kontribusi dari siapa pun.


Salam,

KetutDana

Creator of VeltoPHP

➡️ github.com/veltophp

Top comments (0)